Tuesday, May 31, 2011

Teruntuk Ibu ...

Karena sedang mellow, hari ini posting disini dan disana. Walau banyak sebenernya yg ingin aku tumpahkan. Ah sesak, enyahlah dirimu!!!



Seperti beberapa waktu yang lalu, entah untuk yang ke berapa kalinya, lagi-lagi siang ini aku tiba-tiba ingin berlari ke tempat itu. Merasa aku akan menemuimu yang sedang menunggu. Kutinggal begitu saja komputerku yang menyala dan berlari bergegas kesana.

Tapi kau tak ada!

Hanya ada gundukan tanah merah, tertancap sebatang kayu bertulis namamu, tanggal lahir dan wafatmu. Serta kepedihan yang menyelimuti ruang dan waktuku. Seketika meleleh air mata, perih, dan perasaan duka yang begitu dalam.

Seburat senyummu ibu, belaian tangan serta tatap mata sejukmu. Gelak bahana tawamu yang begitu khas, selalu mendatangkan kenangan tersendiri akan dirimu.

Ibu, mungkin aku sekarang sudah tumbuh dewasa. Aku bukan lah lagi putri kecilmu yang manja seperti dulu. Tapi aku masih membutuhkan pelukkan mu ibu. Merindukan tepuk-tepuk halus menenangkan dipunggungku. Menginginkan bisikan darimu, "Jangan khawatir nak, ibu disini"

Lebaran ini aku datang bu. Untuk mencium lembut tanganmu, memohon maaf atas kesalahan2ku yang pernah kuperbuat padamu. Begitu ingin memelukmu seraya mengucapkan berjuta terima kasih atas cinta tulus mu padaku.

Bu, lebaran ini aku juga ingin dibuatkan ketupat dan opor ayam. Juga sayur buncis, serta sambal hati ayam yang begitu lezat itu. Dan menyantapnya bersamamu.


Seharusnya. Seharusnya itulah yang terjadi. Setidaknya, itulah yang kubayangkan akan terjadi di hari fitrah ini. Tapi lihatlah apa yang kulakukan. Aku mengucapkannya di depan nisanmu. Tidak seperti yang kubayangkan. Tidak ada ketupat dan opor ayam yang terlezat dari olahan tangamu. Dan kehangatan di tengah keluarga. Tawa riang dan tatapan penuh cinta darimu.

Kutabur genggam terakhir bunga yang kubawa di atas tanahnya yang basah. Kuusap nama yang tertulis di nisanmu sekali lagi. Dan kutitipkan cium penuh kasih untukmu.

Aku akan terus berusaha menerima kenyataan ini. Tapi aku sama sekali belum bisa menghentikan air mata yang mengalir setiap saat aku mengenangmu, sedang setiap hela nafas dan detak jantung aku mengenangmu.

Aku mencintaimu ibu. Sebuah cinta yang tak akan hilang ditelan bumi.

Al-Fatihah untuk ibunda tersayang. Zainab Gani, 11 April 2007.

Klik sini untuk lanjutannya.....

Sunday, May 8, 2011

Hujan itu Berkah


Untuk masyarakat Indonesia. Kata Banjir sudah jadi santapan biasa. Dari mulai genangan air sampai banjir bandang sudah sempat bahkan sering menyerang negara kita tercinta. Penyebab banjir itu sendiri beragam. Di kota Jakarta misalnya. Hujan yang begitu deras akan dengan mudah menyebabkan banjir di Jakarta. Akibat lainnya dari hujan adalah macet. Seakan kota dengan seribu pesona itu sudah berubah julukan menjadi kota macet dan langganan banjir. Belum lagi isu2 yang sempat beredar, yang menyatakan kota Jakarta terancam TENGGELAM!!! ... Serem amat siiiiy.

Aku sendiri bosan dengan ocehan2 serta keluhan2 yang dibuat terlalu hiperbola oleh masyarakat kita sendiri. Terkadang juga terlalu berpikir sempit, jika terjadi banjir, yang disalahkan pemerintah. Hadeuh2 ... Eits, tapi jangan salah tanggap yah. Aku bukan ingin membela pemerintah dalam hal ini. Tp coba dipikir. Kota Doha contohnya. Kota padang pasir, yang kuantitas turun hujannya bisa dihitung jari selama setahun. Ketika hujan datang, sehariiii aja. Coba kamu liat, bagaimana genangan air dijalan2nya??? Itu baru sehari loooh!!! Dan hujannya pun bukanlah hujan badai dahsyat seperti dijakarta.
Tapi mana ada masayarakatnya yang menyalahkan pemerintah. Ga becus bangun gorong2 lah, ga becus ini lah itulah ... seakan2 penyebab banjir adalah dr tangan pemerintah.

Teman, hujan itu lah adalah berkah dan anugerah yang diturunkan Tuhan dr langit. Guna hujan itu banyak sekali, air2 tidak hanya diturunkan dr langit begitu saja tanpa ada arti dibaliknya.
Contoh Masyarakat2 di padang pasir seperti Qatar, UAE, Saudi Arabia ... se modern apapun, sekaya apapun negara mereka, tetapi untuk merasakan hujan??? mereka harus menjalan kan salat istisqa agar Allah sudi menurunkan hujan di kotanya.
Kita?? sebagai masyarakat Indonesia?? yang terlahir di negara yang begitu subur dan bercurah hujan tinggi, yang tidak perlu memohon2 pun Allah sudah memberi kita hujan. Dan nikmat itu justru kita ingkari. Kita caci. Doooh bete deeeh ujan lagi ujan lagi ...

Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)? (QS: Ar-Rahman 55:13)

Klik sini untuk lanjutannya.....

Tuesday, May 3, 2011

Makaroni Panggang & Goullash



Setelah beberapa kali posting di blog yg satu lagi, kali ini posting disini deh. supaya ga nangis blognya dikacangin. hehehe.

Sebenarnya bukan ingin mengabadikan, betapa lezatnya makanan yg aku buat kemarin itu. Yah, kemarin seperti biasa layaknya seorang istri dan ibu, sudah menjadi kewajiban untuk menyiapkan hidangan untuk keluarga. Karena memang mood sedang tidak beres. Akhirnya saya memilih untuk membuat makaroni panggang dan goullash. Karena memang pembuatannya simple. Oprek2, masukan oven .. dan selesai.

Oh ya .. Goullash itu adalah makanan khas mesir. Yg terbuat dr lembaran2 yg dinamakan 'Lemabaran Goullash' .. Kalau di indonesia, kita biasa bilang kulit lumpia. Tp bedanya, lembaran goullash ini ukurannya lebih besar. sekita 30X40cm.
Cara membuatnya pun tidak digulung lalu di goreng seperti lumpia. Tp di atas loyang dan dipanggang didalam oven.

Yg satu lg adalah makaroni panggang biasa, dgn tumisan daging cicang, sauce bashamel dan keju. Lalu dipanggang.

Hanya masakan kemarin itu sungguh mengecawakan. Rasanya itu loooh. Amat sangat asin. Yg makan kasian. Sampai mincingkan mata karena ke asinan. hihihihi. Entahlah ada apa dgn dengan diriku kemarin itu. Sampai2 makanan yg aku masak keasinan semua.

Bengong? kesambet? ga mungkin karena sedang jatuh cinta kan??? hehehehehe

Klik sini untuk lanjutannya.....